Page

Jumat, 11 Februari 2011

Mencari Arah Kiblat Dengan Google Earth


CARA MENCARI ARAH KIBLAT SENDIRI
DENGAN GOOGLE EARTH

Google Earth
Google Earth merupakan sebuah program globe virtual yang sebenarnya disebut Earth Viewer dan dibuat oleh Keyhole, Inc. Program ini memetakan bumi dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara dan globe 3D. Awalnya dikenal sebagai Earth Viewer, Google Earth dikembangkan oleh Keyhole,_Inc, sebuah perusahaan yang diambil alih oleh Google 2004. Google juga menambah pemetaan dari basis datanya ke perangkat lunak pemetaan berbasis web. Peluncuran Google Earth menyebabkan sebuah peningkatan lebih pada cakupan media mengenai globe virtual antara tahun 2005-2006 menarik perhatian publik mengenai teknologi dan aplikasi geospasial Global virtual ini memperlihatkan rumah, warna mobil, dan bahkan bayangan orang dan rambu jalan. Resolusi yang tersedia tergantung pada tempat yang dituju. Google Earth membolehkan pengguna mencari alamat (untuk beberapa negara), memasukkan koordinat, atau menggunakan mouse untuk mencari lokasi.

Kamis, 03 Februari 2011

Dakwah Mengajak Bukan Menghakimi

Dakwah itu menyerukan kebenaran dan kebaikan. Namun tidak akan menjadi kebaikan ketika melaksanakannya menggunakan cara yang tidak baik, melukai hati orang lain, maupun kata-kata yang kasar. Karena hal itu malah ibarat menggunting persaudaraan sesama muslim (ukhuwah Islamiyah). Berikut adalah penuturan kami dari berbagai wacana dan diskusi.

Latar belakang tulisan ini adalah fenomena banyaknya dai-dai dari sebuah jamaah yang senang sekali menyalah-nyalahkan dan dengan mudahnya membid’ah-bid’ahkan sesama kaum muslimin yang berbeda pendapat. Anak-anak muda yang baru belajar Islam, baru ikut ngaji sebulan-dua bulan sudah berani menghukumi saudaranya sesama muslim dengan “ini sesat!”, “itu bid’ah!”, “itu namanya khawarij!”, “itu fasik!”, dll. Yang lebih parah sampai mengkafir-kafirkan saudara sesama muslim.

Minggu, 30 Januari 2011

Belajar Fisika Secara Islami

“Apakah Ilmu Fisika mungkin dipelajari tidak secara islami?” Dengan kata lain, “Apakah ada cara mempelajari Fisika yang Islami atau tidak Islami?”. 

Pertanyaan ini tidak mudah dijawab, terutama karena ada kesalahfahaman yang menggelayuti banyak orang tentang konsep dan proses Islamisasi ilmu kontemporer. Masih ada saja yang membayangkan bahwa Islamisasi sains berarti membuat “pesawat terbang Islam”, atau “mesin islam”. Atau, masih ada juga yang mengira bahwa Islamisasi hanyalah semata-mata berarti “mencocok-cocokkan” atau menjustifikasi ayat al-Qur’an dengan temuan sains atau sebaliknya (lihat tulisan Budi Handrianto “Meluruskan Konsep Islamisasi Sains”).

Jika memang ada cara tertentu untuk mempelajari Fisika secara Islami, pertanyaan selanjutnya, “Apa perlunya mempelajari ilmu Fisika secara Islami?

Kamis, 27 Januari 2011

Ternyata Kesyirikan di Zaman Kita Lebih Parah

Para pembaca yang budiman, diantara musibah besar yang menimpa kaum muslimin dewasa ini adalah acuh terhadap urusan agama dan sibuk dengan urusan dunia. Oleh karena itu banyak diantara mereka yang terjerumus ke dalam hal-hal yang diharamkan Alloh karena sedikitnya pemahaman tentang permasalahan-permasalahan agama. Dan jurang terdalam yang mereka masuki yaitu lembah hitam kesyirikan.

Perbuatan dosa yang paling besar inipun begitu samar bagi kebanyakan manusia karena kejahilan mereka dan rajinnya setan dalam meyesatkan manusia sebagaimana yang dikisahkan Alloh tentang sumpah iblis, “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus.” (Al-A’rof: 16). Bahkan kesyirikan hasil tipudaya iblis yang terjadi pada masa kita sekarang ini lebih parah daripada kesyirikan yang terjadi pada zaman Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam…!! Kenapa bisa demikian ?

Selasa, 25 Januari 2011

United We Stand Devided We Fall

Umat Islam sibuk bertikai antar saudaranya sendiri. Tiap jamaah saling mengklaim dirinya yang paling Ahlus Sunnah atau Firqotun Najiyah. Aneh, mana ada yang mau dibilang gak Ahlus Sunnah. Aliran paling sesat pun gak mau ngaku kalo dirinya aliran sesat, apalagi yang benar-benar bukan aliran sesat.

Orang-orang sibuk mempermasalahkan hal-hal yang bersifat furu'iyyah (cabang) yang seharusnya sikap kita lebih mentolerir. Banyak yang menghabiskan waktu hanya untuk berdebat soal qunut atau tidak saat shalat subuh, atau wajib bersedekap ataukah tidak sedekap ketika shalat, batal atau tidak wudhu kita jika memakan daging unta, mengucapkan bismillah dengan lirih atau keras ketika mengimami shalat, dan lain sebagainya. Kadang hanya karena masalah seperti itu sudah saling tuduh ahli bid'ah , lalu menerapkan wala' wal bara'. Kan aneh? Ulama- ulama